Rabu, 30 September 2009

Ma'rifatul Insan (Mengenal Diri Sendiri)
TUJUAN
1. Peserta mengetahui pengertian manusia
2. Peserta sadar akan kelebihan dan kekurangan
3. Peserta mengetahui tujuan dan tugasnya sehingga dapat mensikapinya dengan benar.

URAIAN
DEFINISI MANUSIA
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terdiri atas Jasad, ruh, dan Akal dan dimuliakan dengan tugas mengabdi kepada Allah dan sebagai khalifah dimuka bumi. (konsep “Tawazun’ ).
BAGAIMANAKAH MANUSIA ITU ?
Manusia diciptakan Allah dengan dikaruniai banyak keistimewaan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain, a.l :
1. Segi Penciptaan
þ Manusia diciptakan dari segenggam inti bumi yang didalamnya terkandung beberapa sifat yaitu sifat baik dan buruk, bahagia dan sedih, mulia dan hina. Yang mengistimewakan manusia dari makhluk yang lain yang bertebaran dimuka bumi ini karena Allah telah menciptakan langsung dengan tanganNYa dan menyuruh semua malaikat bersujud kepadanya.
þ Manusia tidak diciptakan dengan sia – sia. (Al Qiyamah : 36 – 38).
þ Manusia diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna dan paling baik dibandingkan mahkluk Allah yang lain.
2. Segi Ilmu
Manusia dimuliakan dengan dikaruniai akal sehingga dapat menyerap ilmu, memahami, menjelaskan, serta mengembangkannya.” Yang membedakan manusia dari makhluk Allah yang lain, seperti hewan adalah keistimewaan dan kelebihan yang dimilikinya berupa ilmu, akal dan kemampuan menganalisa, maka apabila semua kelebihannya itu hilang , hilanglah pula yang membedakannya dengan hewan kecuali satu yaitu manusia dapat berbicara sedangkan hewan tidak (Miftahu Darus Sa’adah, Ibnu Qayyim, I / 167).
3. Segi Kehendak
Manusia dilebihkan dengan dipadukannya tiga unsur jiwa, yaitu kekuatan, syahwat, dan iradah (kecenderungan yang baik). Ia bisa memulai jalan yang baik dan bisa pula jalan yang buruk. Sekadar ilmu belum tentu bisa mengarahkan orang pada kebaikan, yang bisa mengarahkan pada kebaikan adalah kemauan dan kehendak yang kuat. Bisa jadi seseorang yang telah tahu bahwa mencuri itu perbuatan yang buruk, tetapi tetap ia lakukan.
Berbeda dengan malaikat yang hanya memiliki satu pilihan (tidak bisa berkehendak) yaitu taat pada Allah, Sang Pencipta sesuai dengan tugasnya masing–masing.
4. Segi Posisi
Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara makhluk lainnya, yakni sebagai pemimpin. Sehingga Manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan hidupnya. (Q.S All Baqarah:29, Hud(11):61)
5. Segi Komunikasi
Manusia dilebihkan dengan dua alat komunikasi : lisan yang digunakan untuk berbicara dan jari jemari yang digunakan untuk menulis. Jika kita perhatikan , seluruh makhluk hidup diberikan indera mulut dan alat suara, semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing – masing, ada yang berkicau, mendengus, mecicit, dll. Sedang manusia, bisa berbicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan suara binatang, dan bunyi–bunyian alam lainnya
6. Segi Tendensi Moral
Manusia memiliki peluang untuk ‘dibentuk’ menjadi baik atau buruk. Bahkan bisa berperan ganda –sebagaimana orang munafik . Berbagai macam sifat dan sikap bisa ia miliki sekaligus. Dan sangat berbeda dengan binatang, binatang sulit atau bahkan tidak bisa dibentuk dengan sifat dan karakter yang bermacam–macam.
‘ Setiap bayi yang dilahirkan dilahirkan itu dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang mempengaruhi hingga menjadi Yahudi, Nashrani, dan atau Majusi.’( Hadist sahih, telah dishahihkan oleh Al-Albani dalam Jami’Ash-Shaghir 4/181).
7. Manusia dilebihkan dengan sifat malu. Ibnu Qoyyim berkata, ”Perhatikanlah satu macam sifat yang hanya dikaruniakan Allah kepada manusia dan tidak kepada yang lain yaitu sifat malu, bahwa sifat malu adalah akhlaq yang paling agung dan mulia serta paling tinggi kedudukannya dan paling banyak manfaatnya bagi manusia, bahkan merupakan ciri khusus bagi eksistensi manusia. Sehigga barangsiapa yang tidak memiliki rasa malu, maka telah hilang eksistensii kemanusiaannya kecuali ia hanya seonggok daging yang teraliri darah.
8. Bahwa perintah – perintah Allah tidak pernah terlepas dari diri manusia sejak ia masih berbentuk janin dalam rahim seorang ibu sampai akhir hayatnya (ketika ia bertemu Rabbnya ).
Demikianlah antara lain keistimewaan manusia dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain. Manusia diciptakan dengan banyak kelebihan , namun jika keliru mengambil jalan hidup, ia bisa mencapai derajat yang paling rendah ketimbang binatang sekalipun.
“Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang – orang yang lalai.” (Al A’raf (7):179).
Keistimewaan manusia ini penuh dengan konsekuensi yang menyertai misi keberadaannya di muka bumi ini. Selain dikaruniai banyak kelebihan dan keistimewaan , manusia juga dikaruniai banyak kelemahan yang merupakan sifat dasar manusia, kelemahan itu antara lain :
1. Tergesa – gesa (QS. Al Isra’ : 11, QS. Al Anbiya’ 21)
2. Lemah (QS. An Nissa’: 28)
3. Bodoh (QS.AL Ahzab : 72)
4. Suka membantah (QS. Al Kahfi: 54)
5. Kikir dan keluh kesah (QS. Al Ma’arij : 19, QS. Al Isra’ : 100)
6. Ingkar (QS. Al ‘Aadiyaat : 6, QS. Al Hajj : 66, Ibrahiim (14) : 34, Az Zukhruf (43) : 15
7. Putus Asa (QS. Haa Mim Assajdah : 49, QS. Al Isra’ : 83)
8. Berlebih – lebihan (QS. Yunus : 49)
9. Lalai (QS Al A’raf :179)
10. Susah payah (QS. Al Balad :4)
Tetapi apakah kemudian kita diam saja, memang kita sebagai makhluk mempunyai keterbatasan , Allah menyatakan kita bodoh ya karena memang ilmu Allah jauh lebih luas dari ilmu yang kita miliki. Tetapi tidak kemudian karena kita mengakui kebodohan itu, kita tidak mau berusaha untuk menjadii lebih pandai,dsb. Sifat - sifat buruk ini bisa saja dominan ketika kita memperturutkan hawa nafsu dan keinginan kita. Namun Apakah manusia memilih jalan kebaikan atau keburukan semua itu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. QS Al Isra’ (17) : 36. Nha, makanya manusia dituntut untuk benar dalam menentukan pilihan kehidupan di dunia agar nanti di ‘sono’nya bisa memprtanggungjawabkan dengan baik di hadapan Allah.
UNTUK APA MANUSIA ITU …?
Sesungguhnya kehadiran manusia dimuka bumi ini tidak untuk main–main dan senda gurau, tetapi dengan suatu kepastian arah dan tujuan. Bahkan sebelum limpahan tugas dan tanggungjawab besar itu dibebankan kepada manusia telah ditawarkan kepada makhluk Allah yang lain. QS. Al Ahzab (33): 72. Tampak disini tugas manusia tidaklah ringan, terbukti tak satupun makhluk Allah yang berani memikulnya. Sedang tugas manusia itu sebenarnya adalah :
1. Tugas Ibadah
QS Adz Dzariyat (51) : 56. Ibadah adalah segala amal perbuatan yang diniatkan karena Allah dan unutk mendapat ridlo Allah semata. Sehingga amat pentinglah arti niat itu, sebagaimana Sabda Rosululloh SAW, Sesungguhnya sah tidaknya sebuah amal tergantung ada niat,…(HR, Bukhari – Muslim).
2. Tugas Khalifah
QS An Naml (72):62.Tugas Kekhalifahan ini berhubungan erat dengan tugas yang pertama, yakni ibadah kepda Allah secara total
• Mujahadah
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:46 in ma'rifatul insan
Kerja keras secara maksimal merupakan tahapan yang harus diupayakan untuk mencapai keberhasilan. Karena sesuatu yang mustahil kesuksesan didapat tanpa melalui perjuangan dengan sungguh-sungguh dan itu...
• Mu'aqabah
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:46 in ma'rifatul insan
Dalam setiap pekerjaan akan berhadapan dengan sebuah perbuatan kesalahan walaupun mungkin ada yang bersifat sengaja atau karena alpa. Ketika berhadapan dengan perbuatan kesalahan yang dilakukan secara...
• Muhasabah
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:45 in ma'rifatul insan
Jika merenungkan apa yang disampaikan Umar Al-Farq r.a., tentang makna muhasabah (introspeksi diri) yaitu: "Hisablah (nilailah) diri kalian sebelum kalian dihisab (dinilai), timbanglah diri kalian seb...
• Muraqabah
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:44 in ma'rifatul insan
Makna muraqabah adalah terpatrinya perasaan keagungan Allah Azza wa Jalla di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kebesaranNya di kala sepi ataupun ramai. Kuatnya kebersamaan dengan Allah SWT dapa...
• Mu'ahadah
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:44 in ma'rifatul insan
Mu'ahadahLangkah awal yang harus dilakukan setiap orang merenungkan mu'ahadah (mengingat perjanjian) terhadap Allah SWT, maupun terhadap dirinya sendiri. Aktivitas shalat yang dijalankan sehari semala...
• Jalan Taqwa
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:43 in ma'rifatul insan
Jika pilihan setiap manusia jatuh ke jalan ketaqwaan sudah dapat dibayangkan nilai akhir akan sampai kepada sebuah kemenangan yang hakiki. Diraihnya suatu kemenangan melalui aktivitas yang berat, teta...
• Sifatul Insan
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:42 in ma'rifatul insan
II. Sifatul InsanHilangnya penyadaran manusia terhadap asal serta tujuan diciptakan oleh Allah SWT adalah konsekuensi tidak ma'rifah (mengenal) terhadap dirinya. Sehingga menjadikan hidupnya tanpa mem...
• Ma'rifatul Insan
Posted on Wednesday August 12th, 2009 at 20:41 in ma'rifatul insan
I. Mukadimah (Pendahuluan)Allah SWT menciptakan manusia ke dunia mempunyai maksud tertentu, yakni selain agar beribadah kepadaNya diamanatkan sebagai Khalifah Fil Ardhi sehingga tercipta masyarakat ya.1. Penciptaan Manusia Secara Fisik
Beberapa ayat al qur’an maupun hadits Rasul dapat dijadikan petunjuk awal untuk mempelajari kisah penciptaan manusia ini, antara lain:
Al mu’minun (23): 12 – 14 (penciptaan manusia secara biologis)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ # ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ # ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ#
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.“
Assajadah (32): 8 (penciptaan manusia secara biologis)
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.“
Al Hijr (15): 26 (materi diciptakannya manusia secara fisik)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
Qaf (50) : 16 (potensi psikis manusia)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,“
AT-TIN (95): 4 (POTENSI MANUSIA SECARA FISIK)
لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.“
2. PENCIPTAAN MANUSIA SECARA PSIKIS
TETAPI SECARA RUHANI MANUSIA MEMILI RUH KETUHANAN YANG MENGUSUNG NILAI-NILAI LUHUR KEMANUSIAN, MISALNYA KASIH SAYING, SUKA KEINDAHAN, BERKREASI, TOLONG MENOLONG, SPORTIF, KOMITMEN, BERDEDIKASI.
BEBERAPA AYAT AL QUR’AN BERKAITAN DENGAN HAL INI MISALNYA:
SIAT MANUSIA TERHADAP HARTA SEPERTI ALLAH GAMBARKAN DALAM SURAT AL MA’ARIJ (70): 19 -25.
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا …
“SESUNGGUHNYA MANUSIA DICIPTAKAN BERSIFAT KELUH KESAH LAGI KIKIR ….“
Merupakan gambaran dua sosok manusia yang kikir dan dermawan. Tetapi Allah menyebutkan sifat kikir dahulu baru kemudian sifat dermawan. Juga terkait dengan sikap menghadapi kehidupan dunia ini satu sifat keluh kesah, di sisi lain ada yang sabar.
3. PERIODESASI PEMBENTUKAN AKHLAK:
1. PERIODE ANAK-ANAK (MARHALATU TUFULAH)
2. PERIODE REMAJA/PEMUDA (MARHATU ASY SYABAB)
3. PERIODE DEWASA (MARHALATU AR RAJULAH)
PERIODE YANG MENENTUKAN ADALAH PADA MASA KANAK-KANAK. BEBERAPA HAL YANG PENTING ADALAH 1) ANAK HARUS MENDAPATKAN ASUHAN YANG BAIK (AL HADHANAH ASH SHOLIHAH), 2) PENGASUH/IBU YANG BERGAMA BAGUS (ALMURDHI’ AL MUTADAYYINAH). 3) NAMA YANG BAGUS
ADA SEBUAH HADITS RIWAYAT AL BAIHAQI YANG BERSUMBER DARI IBN ABBAS:
حَقُّ اْلوَلَدِ عَلىَ اْلوَالِدِ أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ وَ يُحْسِنَ آدَبَهُ
“Hak anak yang harus dipenuhi orang tua adalah memberinya nama yang bagus dan sopan santun.”
ORANG TUA HARUS SENANTIASA MENDAMPINGI, MEMANTAU PERKEMBANGAN ANAK SEHINGGA DAPAT MENGARAHKAN DAN MEMBIMBING ANAK KARENA ANAK MERUPAKAN AMANAT BAGI ORANG TUA DAN ORANG TUA WAJIB MELAKSANAKAN AMANAT INI. YAKNI DENGAN TERUS MEMBIMBING, MENGAJARI. RASULULLAH MENGAJARKAN BAHWA: HAK SEORANG ANAK YANG HARUS DITUNAIKAN ORANG TUA ADALAH HENDAKNYA ORANG TUA MENGAJARI ANAK TENTANG TULIS MENULIS, RENANG, MEMANAH DAN TIDAK MEMBERINYA MATERI APAPUN KECUALI YANG BAIK, DEMIKIAN MENURUT HADITS RIWAYAT AL BAIHAQI.
و حق الولد على الوالد أن يعلمه الكتابة و السباحة و الرماية و أن لا يرزقه إلا طيبا (البيهقي)
SETELAH MASA KANAK – KANAK, IA KEMUDIAN MENGINJAK MASA REMAJA ATAU PEMUDA YANG BERLANJUT PADA MASA DEWASA. PADA MASA INI SELURUH POTENSI FISIK MANUSIA MENGALAMI PERKEMBANGAN YANG PESAT. SEMUA INDERNYA MULAI BERFUNGSI. PERTUMBUHAN FISIKNYA NAMPAK SECARA JELAS, TAMPAN ATAU KURANG TAMPAN, TINGGI BESAR ATAU PENDEK KECIL, DAN SETERUSNYA. MAKA PENDIDIKAN SECARA FISIK JUGA HARUS TETAP MENDAPATKAN PERHATIAN JUGA MAKANAN YANG HALAL THAYIB.
SEDANGKAN PADA MASA DEWASA, MANUSIA TELAH SIAP SECARA FISIK DAN MENTAL UNTUK MENGHADAPI PERJALANAN PANJANG SETELAH KEHIDUPAN DI DUNIA SETELAH MENYIAPKAN GENERASI PENERUS SEJARAH KEHIDUPANNYA. MAKA ALNGKAH INDAHNYA KETIKA DI MASA TUA SESEORANG MENINGGALKAN PERTANYAAN KEPADA GENERASI PENERUSNYA SEPERTI DINYATAKAN YA’QUB: APA YANG AKAN KALIAN SEMBAH SEPENINGGLKU KELAK? KAMI AKAN MENYEMBAH TUHANMU DAN TUHAN NENEK MOYANGMU. AL BAQARAH(2) :133:
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: ‘Apa yang kamu sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab: ‘Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.‘”
4. KEISTIMEWAAN MANUSIA
1. Segi Penciptaan
MANUSIA DICIPTAKAN DARI SEGENGGAM INTI BUMI YANG DIDALAMNYA TERKANDUNG BEBERAPA SIFAT YAITU SIFAT BAIK DAN BURUK, BAHAGIA DAN SEDIH, MULIA DAN HINA. YANG MENGISTIMEWAKAN MANUSIA DARI MAKHLUK YANG LAIN YANG BERTEBARAN DIMUKA BUMI INI KARENA ALLAH TELAH MENCIPTAKAN LANGSUNG DENGAN TANGANNYA DAN MENYURUH SEMUA MALAIKAT BERSUJUD KEPADANYA.
MANUSIA TIDAK DICIPTAKAN DENGAN SIA – SIA. (AL QIYAMAH : 36 – 38).
أَيَحْسَبُ الإنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى # أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى # ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya.“
MANUSIA DICIPTAKAN DALAM BENTUK YANG PALING SEMPURNA DAN PALING BAIK DIBANDINGKAN MAHKLUK ALLAH YANG LAIN.
2. SEGI ILMU
MANUSIA DIMULIAKAN DENGAN DIKARUNIAI AKAL SEHINGGA DAPAT MENYERAP ILMU, MEMAHAMI, MENJELASKAN, SERTA MENGEMBANGKANNYA.” YANG MEMBEDAKAN MANUSIA DARI MAKHLUK ALLAH YANG LAIN, SEPERTI HEWAN ADALAH KEISTIMEWAAN DAN KELEBIHAN YANG DIMILIKINYA BERUPA ILMU, AKAL DAN KEMAMPUAN MENGANALISA, MAKA APABILA SEMUA KELEBIHANNYA ITU HILANG , HILANGLAH PULA YANG MEMBEDAKANNYA DENGAN HEWAN KECUALI SATU YAITU MANUSIA DAPAT BERBICARA SEDANGKAN HEWAN TIDAK (MIFTAH AD-DAR AS-SA’ADAH, IBNU QAYYIM).
3. Segi Kehendak
MANUSIA DILEBIHKAN DENGAN DIPADUKANNYA TIGA UNSUR JIWA, YAITU KEKUATAN, SYAHWAT, DAN IRADAH (KECENDERUNGAN YANG BAIK). IA BISA MEMULAI JALAN YANG BAIK DAN BISA PULA JALAN YANG BURUK. SEKADAR ILMU BELUM TENTU BISA MENGARAHKAN ORANG PADA KEBAIKAN, YANG BISA MENGARAHKAN PADA KEBAIKAN ADALAH KEMAUAN DAN KEHENDAK YANG KUAT. BISA JADI SESEORANG YANG TELAH TAHU BAHWA MENCURI ITU PERBUATAN YANG BURUK, TETAPI TETAP IA LAKUKAN.
BERBEDA DENGAN MALAIKAT YANG HANYA MEMILIKI SATU PILIHAN (TIDAK BISA BERKEHENDAK) YAITU TAAT PADA ALLAH, SANG PENCIPTA SESUAI DENGAN TUGASNYA MASING–MASING.
4. SEGI POSISI
ALLAH MEMBERIKAN KEDUDUKAN YANG TINGGI KEPADA MANUSIA DIANTARA MAKHLUK LAINNYA, YAKNI SEBAGAI PEMIMPIN. SEHINGGA MANUSIA BISA MEMANFAATKAN ALAM SEMESTA INI UNTUK KEPERLUAN HIDUPNYA. AL-BAQARAH(2): 29:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.“
HUD(11): 61:
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).“
5. Segi Komunikasi
MANUSIA DILEBIHKAN DENGAN DUA ALAT KOMUNIKASI : LISAN YANG DIGUNAKAN UNTUK BERBICARA DAN JARI JEMARI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENULIS. JIKA KITA PERHATIKAN , SELURUH MAKHLUK HIDUP DIBERIKAN INDERA MULUT DAN ALAT SUARA, SEMUANYA DAPAT BERBICARA DENGAN BAHASA MASING – MASING, ADA YANG BERKICAU, MENDENGUS, MECICIT, DLL. SEDANG MANUSIA, BISA BERBICARA DENGAN BERBAGAI MACAM BAHASA DAN SUARA, TERMASUK MENIRUKAN SUARA BINATANG, DAN BUNYI–BUNYIAN ALAM LAINNYA
6. SEGI TENDENSI MORAL
MANUSIA MEMILIKI PELUANG UNTUK ‘DIBENTUK’ MENJADI BAIK ATAU BURUK. BAHKAN BISA BERPERAN GANDA –SEBAGAIMANA ORANG MUNAFIK . BERBAGAI MACAM SIFAT DAN SIKAP BISA IA MILIKI SEKALIGUS. DAN SANGAT BERBEDA DENGAN BINATANG, BINATANG SULIT ATAU BAHKAN TIDAK BISA DIBENTUK DENGAN SIFAT DAN KARAKTER YANG BERMACAM–MACAM.
“SETIAP BAYI YANG DILAHIRKAN DILAHIRKAN ITU DALAM KEADAAN FITRAH. MAKA KEDUA ORANGTUANYALAH YANG MEMPENGARUHI HINGGA MENJADI YAHUDI, NASHRANI, DAN ATAU MAJUSI.” ( HADIST SAHIH, TELAH DISHAHIHKAN OLEH AL-ALBANI DALAM JAMI’ASH-SHAGHIR 4/181).
7. Manusia dilebihkan dengan sifat malu. Ibnu Qoyyim berkata, ”Perhatikanlah satu macam sifat yang hanya dikaruniakan Allah kepada manusia dan tidak kepada yang lain yaitu sifat malu, bahwa sifat malu adalah akhlaq yang paling agung dan mulia serta paling tinggi kedudukannya dan paling banyak manfaatnya bagi manusia, bahkan merupakan ciri khusus bagi eksistensi manusia. Sehigga barangsiapa yang tidak memiliki rasa malu, maka telah hilang eksistensii kemanusiaannya kecuali ia hanya seonggok daging yang teraliri darah.
Sumber:
http://zulfa4wliya.wordpress.com/2007/02/09/asal-usul-manusiama%E2%80%99rifatul-insan/
http://isparmo.blogspot.com/2007/04/marifatul-insan-mengenal-diri-sendiri.html
..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kambing Gunung © 2008. Design By: SkinCorner